Tiga tahun kepemimpinan Kapolres, Gotam Hidayat di Takalar, tak satupun kasus yang diseriusi. Hebatnya, semua masalah berujung aman dan tenang tanpa aksi.
TAKALAR – Selama tiga tahun terakhir atau masa kepemimpinan Kapolres AKBP Gotam Hidayat, kinerja kepolisian di wilayah Takalar jadi sorotan. Masyarakat dan pengamat hukum menilai tidak ada kerja penyidikan yang dilakukan. Kalaupun ada yang dikerja berdasar laporan, semuanya tuntas ditengah proses seperti laporan kasus proyek kandang ayam dan server desa misalnya.
Sejumlah kasus kriminal yang sempat mencuat seperti pencurian, penganiayaan hingga dugaan tindak pidana korupsi, tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam proses penyelidikannya.
Beberapa pihak menilai kurangnya transparansi dan lambannya penanganan perkara menjadi faktor utama stagnasi penyelesaian kasus di Polres Takalar.
Menanggapi hal tersebut, elemen masyarakat termasuk aktivis dan tokoh setempat mengungkapkan kekecewaan mereka. Mereka berharap ke depan ada perubahan signifikan dalam kepemimpinan Polres Takalar yang baru agar masyarakat bisa merasakan keadilan yang nyata.
“Kami butuh polisi yang tegas dan mampu memberikan kepastian hukum bagi masyarakat,” ujar salah satu Aktivis disela aktifitasnya di bulan Ramadhan.
Berakhirnya masa jabatan AKBP Gotam Hidayat, ada kelegahan yang terpancar dan penuh makna dengan harapan, Kapolres pengganti lebih proaktif menerima dan mengungkap masalah yang terjadi ditengah masyarakat.
“Moga pengganti Gotam bisa lebih responsif, profesional, dan transparan menindak berbagai kasus tindak pidana yang terjadi di Takalar,” harapnya.
Diketahui belum lama ini, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menunjuk AKBP Supriadi Rahman, S.I.K, M.M menjadi Kapolres Takalar, Polda Sulawesi Selatan. Supriadi Rahman menggantikan AKBP Gotam Hidayat yang dimutasi Wadirintelkam Polda Jawa Barat.
Mutasi besar-besaran dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Maret 2025. Dari total sebanyak 1.255 perwira yang dimutasi, beberapa di antaranya ditugaskan menjabat diluar struktur Polri.
Mutasi Polri besar-besaran itu tertuang dalam 6 surat telegram dengan nomor ST/488/III/KEP./2025, ST/489/III/KEP./2025, ST/490/III/KEP./2025, ST/491/III/KEP./2025, ST/492/III/KEP./2025, dan ST/493/III/KEP./2025 yang diteken pada tanggal 12 Maret 2025. (K7/rd)