Dapur MBG Jeneponto Disorot, Ratusan Kilo Ayam Busuk Picu Protes Warga

Dapur MBG Jeneponto Disorot, Ratusan Kilo Ayam Busuk Picu Protes Warga
Ayam yang diduga bau dan dibuang

Kotamu.id– Sekitar 100 kilogram daging ayam ditemukan dalam kondisi busuk dan berlendir di dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Jeneponto.

Temuan ini membuat ratusan porsi makanan untuk sekolah-sekolah penerima manfaat terpaksa dibuang, sementara menu yang sudah dijadwalkan pun berubah mendadak.

Bacaan Lainnya

Akibatnya, sejumlah sekolah mengeluhkan menu yang tak sesuai jadwal.

Program yang seharusnya menyajikan ayam goreng di awal pekan justru diganti dengan telur dadar sederhana.

Seorang warga, Wiyan, mahasiswa Poltekkes Makassar yang tengah pulang kampung, menyoroti ketidakwajaran itu.

“Biasanya hari Senin ayam goreng, tapi kali ini malah telur dadar. Di tempat lain malah ada ayam, jadi aneh saja,” ujar Wiyan, Senin (6/10/2025).

Ia juga menilai porsi makanan yang dibagikan semakin minim. Menu hari itu hanya berisi nasi putih, telur dadar, tempe goreng, pisang, sambal sachet, dan sedikit sayuran.

Dari penelusuran di lapangan, dapur MBG kerap mengantar makanan lewat dari pukul 11.00 siang. Akibatnya, lauk sering berbau tak sedap.

“Hari ini ayamnya bau, agak kebiruan, dan berlendir. Entah dicuci lalu disimpan di freezer atau malah disimpan begitu saja,” tutur Wiyan.

Ia menduga pengelola dapur membeli ayam dengan kualitas rendah demi menekan biaya.

“Bisa jadi mereka tidak memantau penyembelihan langsung. Yang penting murah, untung besar,” tambahnya.

Kasus daging busuk ini ternyata bukan yang pertama. Saat dapur MBG baru beroperasi, 200 kilogram ayam juga sempat dibuang karena busuk, bahkan sebagian lainnya dikabarkan dicuci dengan cuka lalu tetap disajikan ke penerima manfaat.

“Kami minta institusi terkait turun tangan. Jangan tunggu sampai ada korban,” tegas Wiyan.

Upaya konfirmasi ke Imam Maulana Kr. Bilu, pengurus Yayasan Bayu Urip Sejahtera selaku pengelola MBG, tidak membuahkan hasil.

Ia tak berada di dapur MBG yang berlokasi di Jalan Pahlawan, depan gedung DPRD Jeneponto.

Begitu pula Agung Sahid Mansyur (SPPI) dan Dewi Arsita (Ahli Gizi) yang disebut tidak berada di tempat saat dikonfirmasi.

Program MBG Jeneponto diketahui melayani sekitar 3.300 penerima manfaat, termasuk siswa SD, SMP, MTs, MA, pondok pesantren, serta ibu hamil, menyusui, dan balita.

Hasil investigasi media ini menemukan bahwa pekerja dapur harus begadang sejak pukul 20.00 hingga 10.00 pagi untuk menyiapkan menu harian.

Namun kali ini, mereka terpaksa membuang ratusan kilogram ayam busuk — yang berdampak pada keterlambatan distribusi makanan ke sekolah-sekolah.

Ironisnya, hingga berita ini diterbitkan, pihak yayasan dan SPPI belum menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada masyarakat maupun penerima manfaat.

(Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *